Lisda Hendrajoni

Nama Lisda Hendrajoni sangat familiar bagi masyarakat Sumatera Barat (Sumbar), terutama di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Kandidat doktor yang ramah ini dikenal sebagai perempuan cerdas, multitalenta yang mampu berbaur dengan semua kalangan. Kepeduliannya yang tinggi terhadap kaum papa terlihat dari berbagai aktivitas sosial yang dilakoninya dengan memberikan santunan, bantuan fasilitas serta akses ekonomi, kesehatan dan pendidikan.



Semua itu dilakukan secara kontinyu selama bertahun-tahun, jauh sebelum suaminya terpilih sebagai Bupati Pessel dalam Pilkada 2015 lalu. Setiap ada kesempatan, bersama suami, pasangan yang sama-sama berjiwa sosial tinggi tersebut selalu mengulurkan tangan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan, mulai dari menyantuni kaum dhuafa, anak yatim, jompo dan sebagainya, sampai dengan biaya pengobatan, bantuan melanjutkan pendidikan bagi anak putus sekolah, hingga bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH).



Dalam melakukan aktivitas sosial, Ketua TP PKK Pessel tersebut tidak selalu mengandalkan anggaran daerah, karena disadari kemampuan keuangan daerah sangat terbatas, sehingga tidak bisa mengakomodasi semua kebutuhan. Bermodalkan kreativitas dan integritas, mantan pramugari pesawat kepresidenan itu memberdayakan jaringannya yang luas agar ikut berpartisipasi, baik orang per orang maupun kelompok/komunitas dan organisasi. Misalnya Saleema Foundation. NGO yang bermarkas di London, Inggris, tersebut tercatat telah membedah 100 RTLH dan berpartisipasi dalam kegiatan pengentasan gizi buruk di Pessel.



Bunda Lisda, demikian sapaan pemilik nama asli Liesdawati Anshori ini, juga menggagas Gerakan Dunsanak Membantu Dunsanak (DMD). Gerakan DMD dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan semangat kekeluargaan dan kepedulian terhadap sesama. Masyarakat yang mampu secara ekonomi membantu yang lemah. Tidak sebatas itu. Bersama suami dan istri-istri pejabat daerah lainnya, mantan penyanyi religi tersebut menghasilkan album lagu yang bertemakan kekayaan alam dan potensi pariwisata Pessel. Itu dilakukan untuk lebih memperkenalkan Pessel sebagai Negeri Sejuta yang layak jadi destinasi utama di Sumbar. Perempuan yang dinobatkan sebagai Wanita Inspiratif Indonesia ini memang tidak pernah kekeringan ide untuk mengoptimalkan dampak dari semua yang dilakukannya.



Sebagai Ketua DPW Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumbar, ia mengeksplor dan mengembangkan khasanah lokal untuk menambah daya tarik dan nilai ekonomis dari kerajinan tangan yang dihasilkan masyarakat. Selain itu, pengrajin juga dibantu fasilitas, permodalan dan dibina untuk meningkatkan skill dan daya kreasi, kemampuan manajerial dan marketing. Hasilnya, batik lokal bermotifkan Mandeh Rubiah yang berusia ratusan tahun sukses ditampilkan dalam pergelaran busana internasional bergengsi New York Fashion Week pada September 2019.



 Pengabdian, perhatian, kepedulian dan konsistensi perjuangan mengantar wanita cantik berlesung pipi itu meraih penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Joko Widodo. Hal itu juga menjadi penyemangat Bunda Lisda dalam memenangkan hati pemilih di Dapil Sumbar 1 pada Pileg 2019. Pilihan wanita tangguh itu bergabung dengan NasDem berdasarkan pada keyakinan bahwa partai yang mengusung spirit ‘restorasi’ ini mempunyai platform yang tepat menjawab persoalan-persoalan elementer bangsa untuk menjadikan Indonesia lebih maju.*