Ary Egahni
Ary Egahni kembali melanjutkan tradisi Dapil Kalteng yang selalu meloloskan perempuan sebagai anggota legislatif. Peraih peringkat kedua suara terbanyak di dapil Kalteng dari enam legislator yang lolos ke Senayan ini berhasil mengumpulkan 77.402 suara. Perempuan yang sejak SMP dan SMA hingga kuliah aktif berorganisasi ini memang tidak bisa diam. Setelah menikah, ia sem - pat menjadi dosen. Tak lama menjadi dosen, Ary “istirahat” dan mengasuh anak-anaknya sambil terus mendampingi suami meniti karier sebagai birokrat di Kementerian PUPR. Jabatan terakhir suami adalah kepala dinas PU Provinsi Kalteng sebelum menjadi bupati Kapuas dua periode (2013-2018) dan 2018-2023).
Ary memiliki aktivitas yang bersentuhan dengan massa pemilih, terutama di Kapuas dalam posis - inya sebagai ketua Tim Penggerak PKK dan Bunda PAUD Kapuas. Srikandi NasDem kelahiran Banjarmasin 12 Mei 1969 ini juga sekarang menjabat sebagai ketua PMI Kabupaten Kapuas sampai 2022. Walaupun sebagai ibu rumah tangga dan sudah memiliki lima orang anak, tidak menghambat aktivitasnya dalam mengabdikan diri untuk masyarakat. Penggiat sosial ini turun ke desa untuk mengeliminasi warga dari buta huruf di wilayah Kabupaten Kapuas dan bekerja sama dengan TNI-Polri membangun jamban sehat bagi masyarakat supaya tidak ada lagi jamban di bantaran sungai.
Kepeduliannya terhadap pendidikan anak usia dini terlihat saat bermitra dengan ormas perem - puan Muslimat NU dan Aisyah secara rutin melaksanakan khatam Quran akbar untuk menyukseskan program bupati Kapuas gerakan TBTQ (Tamat Baca Tulis Alquran sebelum usia 10 tahun). Ary Egahni pada tahun 2016 menjadi juara pertama Bunda Paud Kabupaten Kapuas tingkat nasional, lalu mendapatkan penghargaan atas prestasinya sebagai ketua tim penggerak PKK pertama di Indonesia yang mendesain lima motif batik benang bintik khas Kapuas. Pada September 2019, Ary mendapat penghargaan Adhi Bakti Madya atas pengabdiannya menjadi kader PKK selama 16 tahun 4 bulan dari ketua TP PKK Pusat berdasarkan data Kemendagri.
Aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ini yang juga aktif di LBH, khususnya da - lam memberikan pendampingan hukum kepada perempuan. Dia juga aktif di organisasi PWKI (Persatuan Wanita Kristen Indonesia) sebagai ketua DPD PWKI Provinsi Kalteng dua periode (2010-2015 dan 2015-2020). Sosok yang didukung oleh ibu-ibu gereja dan pengajian ini mer - upakan tokoh toleransi yang lantang berbicara tentang keberagaman bagi terciptanya kerukunan dan kedamaian. Meski dia seorang kristiani, Ary merupakan penasihat Muslimat NU Kabupaten Kapuas dan ketua DPD LASQI (Lembaga Seni Qasidah Indonesia) Kapuas. Dalam dua tahun terakhir ini Ary banyak diminta menjadi narasumber untuk kegiatan-kegiatan wanita gereja dan juga pemuda gereja se-Kalteng, serta menjadi narasumber kegiatan-kegiatan ormas Islam, se - kolah dan anak remaja.
Srikandi asal Kalimantan Tengah ini memiliki prinsip bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk memberantas rantai kemiskinan. Misi inilah yang akan dibawa oleh desainer batik benang bintik khas Kalteng ini, ketika menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di Senayan dan yang pasti seluruh langkah pengabdiannya dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Kalimantan Tengah dan Indonesia.*