JAKARTA (31 Oktober): Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak agar oknum polisi yang terlibat dalam kasus pembunuhan di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) mendapatkan hukuman setimpal.
Dari hasil penyelidikan terkait penemuan mayat perempuan dalam tas yang ditemukan di Taman Hutan Raya (Tahura), Kabupaten Karo, dua dari lima tersangka merupakan oknum polisi.
“Untuk kedua oknum polisi yang terlibat, saya minta keduanya juga diberi sanksi, baik pidana maupun administratif," tegas Sahroni dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).
Legislator NasDem itu menilai keterlibatan dua oknum polisi tersebut telah mencoreng citra polisi karena abai terhadap tanggung jawab sebagai pengayom masyarakat.
"Ini benar-benar sudah sangat melenceng dari tugas mereka untuk mengayomi dan melayani masyarakat. Ya buktinya mereka berkomplot dengan pembunuh, malah tutup mata lihat pembunuhan,” tandas Sahroni.
Selain itu, legislator NasDem dari Dapil Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) itu mendesak agar pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana karena bersengkokol dengan petugas untuk mengaburkan pembunuhan.
"Maka saya kira aparat penegak hukum bisa mempertimbangkan untuk menjerat pelaku utama dengan pasal pembunuhan berencana. Karena dari kronologinya, jelas memenuhi unsur-unsur. “Sadis mereka semua ini, tidak punya rasa kemanusiaan,” tegas Sahroni.
Sebelumnya, polisi mengungkap kasus pembunuhan perempuan yang ditemukan dalam tas di depan Tahura, Kabupaten Karo, Sumut. Direskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, pelaku utama Joe Frisco, 26, sempat memanggil dua oknum polisi itu untuk meminta bantuan menutupi kasus.
Keduanya pun menolak, namun enggan melaporkan kasus itu ke atasan mereka. Adapun diduga korban meninggal akibat penganiayaan. (metrotvnews.com/*)