JAKARTA (27 Januari): Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan nuklir sudah harus menjadi pilihan untuk energi bersih menuju net zero emissions 2060.
“Sejauh ini pemerintah belum melakukan tindakan serius dalam mempertimbangkan nuklir sebagai salah satu sumber bauran energi yang dapat mendukung tercapainya target Indonesia untuk net zero emissions di 2060,” kata Sugeng dalam sebuah diskusi daring bertajuk Politik dan Strategi Menuju Net Zero Emission yang dinisiasi Women in Nuclear Indonesia, Kamis (26/1).
"Komisi VII DPR sering mendapatkan kunjungan dari berbagai pemangku kepentingan nuklir yang ingin mendukung pengembangan nuklir di Indonesia. Terakhir dari Pemerintah AS. Mereka menyampaikan rencana penelitian dan kajian kelayakan small module reactor nuklir untuk di Kalimantan Barat dengan biaya kurang lebih US$2,9 juta (Rp43,4 miliar)," tambang Sugeng.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah VIII (Banyumas, Cilacap) tersebut menjelaskan mengapa Kalbar dipilih menjadi wilayah yang hendak dilakukan riset. Karena Kalbar memiliki cadangan potensi uranium yang terbilang cukup besar. Namun, Sugeng tidak menyebut berapa besarnya.
Sugeng menambahkan, Indonesia punya cadangan uranium yang bisa diolah sendiri dalam mendukung pengembangan energi pembangkit listrik nuklir sebagai opsi energi yang rendah emisi dan handal. Terlebih sudah banyak pihak yang terbilang serius melakukan riset serta investasi terkait nuklir di Indonesia (RO/*)