Berita

NasDem Nilai Perppu Cipta Kerja Win-Win Solution

JAKARTA (16 Januari): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi menilai Perppu Cipta Kerja yang dikeluarkan pemerintah adalah  win win solution (saling menguntungkan) bagi perekonomian nasional.  Dengan Perppu itu iklim investasi akan menjadi baik dan mengurangi potensi PHK.

"Saya kira Pak Jokowi ingin win-win solution lah. Pengusaha bisa bertahan di tengah situasi yang sulit ini, dan juga jangan sampai mem-PHK karyawan," ujar Nurhadi di NasDem Tower, Jakarta, Senin (16/1).

Nurhadi menegaskan, ekonomi dunia termasuk Indonesia sedang dalam ujian. Dimulai dari mandegnya roda ekonomi akibat Covid-19, hingga ancaman resesi pada tahun 2023. Untuk itu, katanya, Perppu Cipta Kerja memang diperlukan sebagai landasan agar iklim investasi bisa baik.

"Kita melihat komentar dari Menko Polhukam bahwa yang dilakukan pemerintah itu tidak menyalahi aturan. Kalau dari sisi protes yang dilakukan pekerja, ya itu wajar. Tapi harus dilihat dari sisi plus minusnya. Kita tahu ada beberapa investor, karena ada pandemi, kemudian ada ancaman resesi, ini sudah mulai ada PHK karyawan. Perppu ini antisipasi itu," tandasnya

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar) itu menambahkan, iklim investasi yang baik akan menarik investor dari dalam negeri dan mancanegara.

"Jadi betul juga memperhatikan kesejahteraan dari para pekerja, tapi bagaimana juga menciptakan suasana investasi yang kondusif. Kemudian juga agar pengusaha tidak rugi. Bagaimana mungkin pekerja bisa sejahtera tapi pengusahanya merugi terus? Kan tidak mungkin. Harus simbiosis mutualisme," ungkapnya.

Meski menilai penerbitan Perppu Cipta Kerja adalah langkah yang tepat, Nurhadi menegaskan Fraksi Partai NasDem di DPR akan tetap mencermati isi Perppu tersebut. Hal tersebut untuk melihat apakah ada substansi yang merugikan para pekerja.

"Komisi IX DPR pada tahapan menampung aspirasi dan juga audiensi terkait Cipta Kerja. Kita harus lihat substansi-substansinya," tukas Nurhadi.(dis/*)

Share: