Berita

Kasus Covid-19 di Jabar masih bisa Ditanggulangi

JAKARTA (13 Juni): Perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) menjadi sorotan. Bahkan, kejadian positif pasca Lebaran dan libur panjang pernah bertambah 1.562 kasus per hari.

Pola pengetatan protokol kesehatan (prokes) terutama pada penggunaan masker dan menghindari kerumunan dinilai wajib dievaluasi.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan menjelaskan, Jawa Barat sudah termasuk dalam daftar sorotan perkembangan kasus Covid-19, namun dalam perkembangannya masih bisa ditanggulangi dengan sejumlah upaya masif.

"Jawa Barat masih menghadapi tantangan pandemi yang luar biasa," ujarnya, Kamis (10/6).

Menurut Legislator NasDem itu, vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat perlu dorongan kuat agar mempersempit potensi penularan. Terlebih, pasca Lebaran dan libur panjang, kasus harian Covid-19 di daerah harus menjadi perhatian.

"Hal ini direspon dengan vaksinasi yang meluas dan cepat. Saya lihat di Jawa Barat lebih baik daripada provinsi lain, terutama untuk distribusi vaksinasi Covid-19," tambah wakil rakyat dari dapil Jawa Barat I (Kota Bandung, Kota Cimahi).

Selain itu, pengetatan untuk mematuhi prokes di lapangan terutama menutup celah kerumunan, juga dinilai sudah dilakukan secara masif di beberapa daerah.

"Di Jawa Barat, ketersediaan kamar bagi penderita Covid-19 difasilitas kesehatan mulai membaik. Saya monitor tidak ada kekurangan kamar, meski testing dan tracing sudah dilakukan secara meluas," lanjutnya.

Sosialisasi dan edukasi 5 M, menurut dia, sudah menunjukan hasil yang baik walaupun ada beberapa warga yang masih kurang patuh.

Di sisi lain, Farhan mengkritisi jaring pengaman sosial bagi warga kurang mampu yang terdampak pandemi masih terjadi di beberapa daerah.

"Masih ada masalah dengan distribusi bansos. Tampaknya masalah data menjadi kendala," katanya.(MI/*)

Share: