Berita

Cara Hasan Aminudin Muliakan Orang tak Mampu

KRAKSAAN (2 Agustus): Penyembelihan hewan kurban di Pondok Pesantren Hati di Dusun Toroyan, Desa Rangkang, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, harus dilaksanakan dua hari beruntun. Hal itu karena cukup banyak hewan yang harus disembelih. Pada Jumat (31/7) sebanyak 18 ekor domba disembelih,  sedangkan pada Sabtu (1/8), sebanyak 30 ekor sapi dipotong.

Anggota DPR RI dari Partai NasDem, H Hasan Aminuddin kepada partainasdem.id, Sabtu (1/8) mengatakan, jumlah hewan korban melebihi target yang dicanangkan sejak awal. Awalnya diperkirakan 20 ekor sapi tapi menjadi 30 ekor sapi. Sedangkan domba yang awalnya hanya ditargetkan 10 ekor justru bertambah menjadi 18 ekor.

"Sudah menjadi standart berkurban di sini (Pesantren Hati), setiap berkurban akan ada tim kesehatan, termasuk dokter hewan, tukang potong kurban, dan juga transportasi untuk mendistribusikan daging kurban," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu melalui telepon.

Legislator NasDem itu mengatakan, jaminan kesehatan hewan kurban serta fasilitas yang disediakan Pesantren Hati memikat para pengusaha dan juga pribadi-pribadi untuk berkurban di Pesantren Hati.

Mantan Bupati Probolinggo dua periode itu juga menambahkan, cara membagikan daging kurban di Pesantren Hati memang berbeda dengan yang lain. Penerima daging kurban yang sudah didata, tidak diberikan kupon, melainkan diantar ke penerima oleh Satkorcab Banser Kota Kraksaan secara langsung. Jadi si penerima tidak tahu, jika namanya ada dalam daftar.

"Ini cara kami memuliakan orang yang kurang mampu, sehingga mereka tidak harus merasa terhina dengan menerima daging kurban itu. Begitupun tidak membuat riak (sombong) buat mereka yang sudah berkurban," tegas Hasan Aminudin.

Di saat panedmi Covid-19 seperti sekarang, tambah Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai NasDem itu, sebagai umat Islam sudah seharusnya bisa saling berbagi kepada sesama. Apalagi di Hari Raya Idul Adha dan tiga Hari Tasyrik, pahala bagi orang berkurban berlipat ganda.

"Malah bukan lagi berlipat ganda, tapi pahalanya itu dihitung sejumlah bulu hewan yang dikurbankan. Coba hitung, berapa banyaknya. Itu juga yang membuat para pengusaha dan pribadi-pribadi 'nitip' berkurban di Pesantren Hati," tukas Hasan.

Atas dasar itu pula, tambah Hasan, banyak orang berlomba-lomba untuk berkurban karena di luar hari itu, bentuknya hanya sedekah.

Dari Pesantren Hati diinformasikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban yang dikoordinatori H Zulmi Noor Hasani berjalan dengan baik. Meskipun jumlah hewan kurban melebihi target, pelaksanaan penyembelihan dan pendistribusian daging kurban dapat dilakukan sebaik mungkin.

Karena melebihi target, jumlah penerima pun akhirnya bertambah. Awalnya, penerima ditetapkan sebanyak 3.200 orang. Namun seiring bertambahnya hewan kurban, maka penerimanya menjadi 4.300 orang.

“Penerima kami utamakan warga Kraksaan. Ada 13 desa dan lima kelurahan. Tentu tidak semua kepala keluarga menerima. Kami prioritaskan warga yang memang berhak menerima daging kurban,” ungkap Mas Zulmi sapaan akrab Zulmi Noor Hasani yang juga putra Hasan Aminuddin.

Ditambahkan, penyembelihan melibatkan 22 petugas pemotongan. Panitia juga menghadirkan dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo untuk memastikan daging hewan yang disembelih dalam kondisi sehat dan layak konsumsi.

"Kami hadirkan dokter hewan agar bisa dicek mana daging yang layak konsumsi, mana yang tidak. Alhamdulillah, seluruh hewan kurban dalam kondisi sehat, dagingnya pun higienis,” kata Mas Zulmi.(*)

Share: