Berita

NasDem Harap Deputi Gubernur BI Terpilih Beri Ide Cemerlang di Tengah Pandemi

JAKARTA (9 Juli): Presiden Joko Widodo mengajukan tiga nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Komisi XI DPR RI sebagai calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) selama dua hari yaitu Selasa dan Rabu (7-8/7).

Ketiga calon tersebut yakni Juda Agung, Aida S Budiman, dan Doni P Joewono. Nantinya jika terpilih akan menggantikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Erwin Rijanto yang berakhir masa jabatannya pada 17 Juni lalu.

Dalam uji kelayakan dan kepatutan itu, anggota Komisi XI DPR RI, Rudi Hartono Bangun dari Fraksi NasDem mencecar Juda Agung dengan sejumlah pertanyaan.

Pertama, ia mempertanyakan kebijakan apa yang akan dilakukan Juda Agung apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali digabungkan dengan BI. Dia juga meminta pendapat tentang beban yang akan dialami BI jika nantinya juga melakukan pengawasan terhadap perbankan dan industri jasa keuangan.

“Bagaimana pendapat calon tersebut mengenai kebijakan yang akan digunakan jika OJK dilebur dengan BI, dan bagaimana beban BI dalam hal pengawasan terhadap perbankan dan industri keuangan nonbank. Kemudian bagaimana juga dengan skema pembagian beban atau burden sharing dalam pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional,” tanya Rudi.

Tidak hanya itu, Legislator NasDem dari dapil Sumatera Utara (Sumut) III tersebut juga mempertanyakan, strategi calon Deputi Gubernur BI tersebut dalam membawa BI menciptakan kinerja yang sehat bagi lembaga keuangan, khususnya perbankan.

Rudi juga meminta Juda Agung memaparkan kebijakan apa saja yang sudah dikeluarkan selama menjabat sebagai Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial di BI. Ia juga mendalami apa yang menjadi motivasi Juda mengajukan diri sebagai calon Deputi Gubernur BI.

Menurut Legislator NasDem tersebut, kebijakan yang diambil oleh pemangku jabatan tersebut nantinya harus memberikan kontribusi terhadap rakyat.  

“Calon tersebut kan nantinya mau menjadi Deputi Gubernur BI, tentu cita-citanya tinggi dan jabatan itu adalah jabatan publik sebagai pejabat di negara ini.  Saya menanyakan apa yg mendorongnya berambisi jadi calon Deputi Gubernur BI dan apa yang bisa dilakukan terhadap rakyat indonesia dengan kebijakan yang dapat menyentuh. Hal itu harus dipaparkan kepada Komisi XI DPR”, imbuhnya.

Rudi juga menayakan mulai dari fasilitas dan gaji bulanan sebagai Deputi Gubernur BI, hingga ide strategis dalam memulihkan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19.

“Sebagai pejabat tinggi BI tentu sudah tahu fasilitas dan gaji yang akan diterima. Kemudian, apa ide dan strategi jika terpilih nantinya dalam hal memulikan sektor UMKM pasca Covid-19 dan mendorong ekonomi inklusif yang relevan dalam rangka pemerataan ekonomi dan menekan kemiskinan dalam pemulihan ekonomi,” tanyanya.

Besar harapannya, Deputi Gubernur BI yang nantinya terpilih mampu memberikan ide-ide cemerlang di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti yang dibutuhkan saat ini.

“Di tengah situasi pandemi ini, Indonesia sedang mengalami banyak goncangan defisit keuangan, saya berharap deputi yang terpilih nantinya bisa memberikan ide-ide cemerlang untuk memecahkan masalah tersebut,” tutup Rudi Hartono.(dpr.go.id/*)

Share: