Berita

Sikapi Video Viral Anies, Willy Minta Lihat Konteks

JAKARTA (5 Oktober): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya mengingatkan seluruh pihak untuk melihat sesuatu sesuai dengan konteks.

Willy menyampaikan itu menanggapi video Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang viral di media sosial. Dalam video, tampak Anies menyatakan tidak akan maju sebagai calon presiden dan 'menikung' Prabowo Subianto, apalagi menjadi poros ketiga. Video tersebut muncul setelah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024.

"Kita harus mendedahkan sebuah persoalan sebagaimana mestinya. Jangan gebyah uyah seolah segala sesuatu tidak ada ruang dan waktunya, tidak ada konteksnya. Jangan. Nanti kalau begitu alam pikir bangsa ini akan pendek dan picik. Semua dipandang serba hitam putih," kata Willy dalam keterangannya, Selasa (4/10).

Willy menjelaskan, konteks pernyataan Anies itu saat menjelang Pilpres 2019. Kala itu, muncul spekulasi bahwa Anies akan maju juga di Pilpres 2019 dan telah mendapat dukungan dari beberapa partai politik.

"Itu kan wawancara Pak Anies dengan Najwa Shihab menjelang Pilpres 2019. Muncul pertanyaan itu. Waktu itu muncul spekulasi bahwa Pak Anies akan maju juga di pilpres dan telah mendapat dukungan dari beberapa partai. Selain itu, ada rumor juga bahwa Pak Anies ditawari menjadi cawapresnya Pak Prabowo," ujarnya.

Maka, lanjut Willy, pernyataan itu disampaikan Anies untuk Pilpres 2019.

"Nah, terhadap ajakan atau dukungan berbagai partai tadi, sikap Pak Anies adalah dia tidak akan menjadi penghalangnya Pak Prabowo dalam Pilpres 2019. Begitu konteksnya," tandas Legislator NasDem tersebut.

Dengan demikian, lanjut Willy, bukan berarti pernyataan Anies itu bisa diartikan dia tidak boleh maju capres apabila Prabowo menjadi capres. Di sisi lain, Willy pun meyakini Prabowo tidak akan bersikap demikian.

"Jadi bukan Pak Anies tidak boleh jadi capres kalau Pak Prabowo nyapres juga. Alangkah childish-nya politisi kita kalau hal demikian yang berlaku. Dan Pak Prabowo nggak akan bersikap seperti itu. Beliau politisi besar, negarawan, prajurit. Tidak akan seperti itulah beliau. Demikian juga dengan Pak Anies," ujar Willy.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang) itu menilai, video yang beredar di media sosial tersebut merupakan propaganda dan tidak relevan dengan momen Pemilu 2024.

"Alhasil, video yang banyak beredar itu hanya propaganda dan tidak relevan sama sekali dengan momentum 2024. Konteksnya sudah berbeda. Tapi saya juga maklum dengan dinamika seperti ini. Biasalah kalau ada calon yang dipandang moncer, serangan datang bertubi-tubi, silih berganti," pungkasnya.(RO/*)

Share: