Berita

Penurunan Angka stunting Harus Direncanakan Matang dan Terukur

JAKARTA (25 Maret): Target penurunan angka stunting hingga 14% pada 2024 harus diikuti rencana aksi dan realisasi yang terukur dari setiap pemerintah daerah agar target itu bisa terealisasi sesuai rencana.

"Target penurunan angka stunting kerap dicanangkan,  tetapi tanpa perencanaan yang terukur dengan baik. Target-target itu jadi sekadar angka semata," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/3).

Saat berkunjung ke Nusa Tenggara Timur, Kamis (24/3), Presiden Jokowi menetapkan target penurunan angka stunting menjadi 14% pada 2024. Data Kementerian Kesehatan angka stunting nasional pada 2021 tercatat 24,4%.

Menurut Lestari yang akrab disapa Rerie, para pemangku kepentingan di pusat dan daerah harus merespon dengan serius untuk mencapai target penurunan angka stunting yang dicanangkan Presiden.

Keseriusan itu, tegas Legislator NasDem itu, harus ditunjukkan antara lain dengan rencana aksi dan tahapan realisasi yang terukur oleh para pemangku kepentingan.

Menurut Rerie, target penurunan prosentase stunting hingga 14% dalam dua tahun ke depan memang bukan pekerjaan mudah, tetapi harus diikhtiarkan karena ini menyangkut kualitas SDM bangsa kelak.

Di tengah perubahan di berbagai bidang yang dialami bangsa-bangsa di dunia, tambah anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, hanya negara dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) tangguh yang mampu memenangi persaingan.

Mencegah stunting dengan meningkatkan pemenuhan makanan bergizi bagi balita, ujarnya, adalah langkah penting dalam membentuk kualitas anak bangsa yang tangguh.

Strategisnya upaya pemenuhan gizi bagi setiap balita di negeri ini dalam pembentukan SDM yang tangguh, tambah Rerie, harus dipahami oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat.

Sehingga, tambah Rerie, pencapaian target penurunan angka stunting nasional itu bisa digalang dalam satu gerakan bersama seluruh anak bangsa.(*)

Share: